TAHAPAN EVALUASI DAN PERKEMBANGAN DESA SEBAUK SELASA TANGGAL 21 FEBRUARI 2023 DESA TIM...
Adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah adalah falsafah adat yang umum dipakai oleh kelompok masyarakat Melayu. Bagi masyarakat Melayu di Bengkalis pemaknaan falsafah ini, memiliki penekanan nilai yang cendrung keberpihakan pada nilai-nilai Islam ketika adat bertentangan dengan syariat Islam. Sebagaimana dalam falsafahnya adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah, bertikai adat dengan syarak tegakkan syarak. Agak berbeda dengan penekanan nilai pada masyarakat Minangkabau yang menjadikan syarak sebagai rujukan adat sebagaimana dalam falsafahnya adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato adaik mamakai.
Sejalan dengan perbedaan-perbedaan ini, pada prinsipnya masyarakat Melayu adalah masyarakat yang dikungkung oleh nilai-nilai Islam sebagai landasan adat mereka. Keberadaan nilai-nilai Islam adalah pembingkai budaya mereka. Oleh sebab itu keberadaan nilai-nilai Islam dalam budaya Melayu menjadi nilai asas. Bagi masyarakat Melayu Bengkalis hal ini tergambar dalam ungkapan:
Adat berwaris pada Nabi
Berkhalifah pada Adam
Adat berinduk pada Ulama
Adat tersurat dalam Kertas
Adat tersirat dalam sunnah
Adat dikungkung Kitabullah.
Oleh karena itu sebagai bahagian kelompok masyarakat Melayu, masyarakat Melayu Bengkalis memiliki bentuk-bentuk kesenian bernuansa Islam, seperti Zapin, Marhaban, Dikie, Salawat, Hadrah, Asyarakal dan lain-lain. Salah satunya yang menonjol adalah musik Kompang yakni musik tradisi dan tradisi musik arak-arakan. Seni permainan Kompang berasal dari pada kesenian Arab yang berkembang di kepulauan Indonesia dan yang juga di pengaruhi oleh kesenian Melayu sejak kurun 13 Masihi. Keberadaan musik Kompang banyak ditemui di Bengkalis yang tersebar diseluruh desa terdapat kelompok-kelompok latihan. Bahkan pada desa tertentu didapat hingga sembilan kelompok latihan. Kelompok-kelompok ini terdiri atas kelompok anak-anak, kelompok laki-laki remaja, kelompok laki-laki dewasa, kelompok wanita remaja dan wanita dewasa. Kelompok-kelompok tersebut secara umum dikelompokkan dalam dua dikotomi musik Kompang, Masyarakat menyebutnya dengan Kompang Melayu dan Kompang Jawa.
Di desa sebauk terdapat satu grup kompang yang bernama kompang nurul fatjar yang ketuai oleh bapak asral. grupkompang nurul fajar ini sudah selalu menghadiri undangan atau jemputan acara acra formal maupun or formal yang di laksakan oleh kabupaten bengkalis bahkan juga sering mengisi acara di tingkat provinsi. grup kompang ini juga selalu mengiringi setiap kegiatan pernikahan.
Bagikan postingan ini :
TAHAPAN EVALUASI DAN PERKEMBANGAN DESA SEBAUK SELASA TANGGAL 21 FEBRUARI 2023 DESA TIM...