Sedang memuat halaman...
Beranda / Kompang

Kompang


 

Adat  bersendikan  syarak,  syarak  bersendikan  kitabullah adalah  falsafah adat yang umum dipakai oleh kelompok masyarakat Melayu. Bagi masyarakat Melayu di Bengkalis pemaknaan falsafah ini, memiliki penekanan nilai yang cendrung keberpihakan pada nilai-nilai Islam ketika adat bertentangan dengan syariat Islam. Sebagaimana dalam falsafahnya adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah, bertikai  adat  dengan  syarak  tegakkan  syarak.  Agak  berbeda  dengan penekanan nilai  pada masyarakat Minangkabau yang menjadikan syarak sebagai rujukan adat sebagaimana dalam falsafahnya adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato adaik mamakai.
Sejalan  dengan  perbedaan-perbedaan  ini,  pada  prinsipnya  masyarakat Melayu adalah masyarakat yang dikungkung oleh nilai-nilai Islam sebagai landasan adat mereka. Keberadaan nilai-nilai Islam adalah pembingkai  budaya  mereka.  Oleh  sebab  itu  keberadaan  nilai-nilai  Islam dalam  budaya  Melayu    menjadi  nilai  asas.  Bagi  masyarakat  Melayu Bengkalis hal ini tergambar dalam ungkapan:
Adat berwaris pada Nabi
Berkhalifah pada Adam
Adat berinduk pada Ulama
Adat tersurat dalam Kertas
Adat tersirat dalam sunnah
Adat dikungkung Kitabullah.
Oleh  karena  itu  sebagai  bahagian  kelompok  masyarakat  Melayu, masyarakat Melayu Bengkalis  memiliki bentuk-bentuk kesenian bernuansa Islam, seperti Zapin, Marhaban, Dikie, Salawat, Hadrah, Asyarakal  dan  lain-lain.  Salah  satunya  yang  menonjol  adalah musik Kompang yakni musik tradisi dan tradisi musik arak-arakan. Seni permainan  Kompang  berasal  dari  pada  kesenian  Arab  yang  berkembang di kepulauan Indonesia dan yang juga di pengaruhi oleh kesenian Melayu sejak kurun 13 Masihi. Keberadaan musik Kompang banyak ditemui di Bengkalis yang  tersebar  diseluruh  desa  terdapat  kelompok-kelompok latihan.  Bahkan  pada  desa  tertentu  didapat  hingga  sembilan  kelompok latihan. Kelompok-kelompok ini terdiri atas kelompok anak-anak, kelompok laki-laki remaja, kelompok laki-laki dewasa, kelompok wanita remaja  dan  wanita  dewasa.  Kelompok-kelompok  tersebut  secara  umum dikelompokkan dalam dua dikotomi musik Kompang, Masyarakat menyebutnya dengan Kompang Melayu dan Kompang Jawa.

Di desa sebauk terdapat satu grup kompang yang bernama kompang nurul fatjar yang ketuai oleh bapak asral. grupkompang nurul fajar ini sudah selalu menghadiri undangan atau jemputan acara acra formal maupun or formal yang di laksakan oleh kabupaten bengkalis bahkan juga sering mengisi acara di tingkat provinsi. grup kompang ini juga selalu mengiringi setiap kegiatan pernikahan.

Bagikan postingan ini :